Kamis, 19 Februari 2009

Anaknya Mbak

Dua hari lalu pas aku pulang malem , suamiku njemput ke tempat aku turun angkot by motor .
Kebetulan anakku Fathan ikutan , seperti biasa 15 menit perjalanan aku pakai untuk 'ngobrol'

Fathan (F) : Mama , mama...Kalo mama anaknya siapa ?
Aku (A) : Mama anaknya nenek
F : kalo papa anaknya siapa ?
A : anaknya eyang
Trus gantian dong, aku nanya
A : Kalau Fathan anaknya siapa ?
F : Fathan ...anaknya MBakkk

Gubrakkk , aku langsung shock, tapi sekaligus intropeksi karena memang aku 2 minggu ini aku pulang malem teruss

Senin, 20 Oktober 2008

Tujuh Tingkat Kesadaran

Hari ini aku ikutan Training , actually judulnya Coaching Mentoring and Counseling , but ada hal yang ingin langsung aku sharing , karena bener2 baru buatku .
The trainer which is Pak Palgunadi , former VP of Astra, now masih komisaris di Adaro menyampaikan filosofi dasar tentang what is a person is .

Yang menarik adalah adanya 7 tingkat kesadaran dalam diri manusia :
  1. Kesadaran akan keesaan Tuhan
  2. Kesadaran akan kehidupan dan Cinta
  3. Kesadaran akan Nafsu . 1 , 2, 3 disebutnya INSAN
  4. Kesadaran akan Inteligensi - ILMU
  5. Kesadaran akan kesetiaan - IMAN
  6. Kesadaran akan kepatuhan - ISLAM
  7. Kesadaran akan Pengorbanan - IHSAN

Senin, 13 Oktober 2008

Surplus PRT

Habis Lebaran ini , alhamdulilah aku surplus PRT . He he secara pernah nggak ada PRT sama sekali ,sekarang di rumahku ada 3 'Mbak' . Bukan karena rumahku gede banget atau anakku banyak banget . Sebenarnya pembantuku yang lama mau aku suruh istirahat aja karena dia hamil, dia bilang dia akan bawa penggantinya . Dan dia minta tetep kerja sama aku selama 1 bulan sambil ngajarin pembantuku yang baru . Mbak ku yang ketiga adalah import dari kampung suamiku

Nah 2 Mbak ini ternyata masih pada lugu banget dan belum pada pernah kerja , alhasil aku banyak - banyak sabar deh ngajarin, dibantuin sih sama mbak yang lama
He he bayangin aja , ngepel nggak biasa, nyalain kompor gas nggak bisa , boro - boro masak . Yang jelas, alat2 elektronik seperti mesin cuci , nanti - nanti aja deh ngajarinnya

Tapi aku bertekad untuk sabar aja nerima mbak- mbak ku yg baru ini , sambil tetep ngajarin . Karena anak- anakku langsung mau sama mbak - mbak baru ini (kalau sedang nggak ada aku)
Jadi masih ada harapan lah buat mereka. Semoga aja pada cepet

Kamis, 25 September 2008

Common Enemy membuat Sibling cohesiveness

Seperti sudah aku tulis minggu lalu tentang Sibling Rivalry , biasanya my two little boys sering bergelut dan berebut he he
Nah suatu waktu mereka rukun banget kerjasama , untuk mencapai tujuan bersama.

Jadi gini, si Mbak di rumahku , udah cuti sejak 2 minggu sebelum lebaran ( he he kebangetan ya ?). Kan tidak mungkin di rumah tanpa ada asisten , sementara anak- anakku dan kerjaan rumah harus diurus. Jadilah aku ambil TBS (Tenaga Bantuan Sementara) atau Inval , which is tetangga deket rumahku untuk bantu di rumah

Dia bisa, dengan syarat boleh bawa anaknya (umur 4 tahun). Aku sih nggak keberatan , karena anaknya cukup anteng.
Tapi ternyata anak nya si mbak ini anteng- anteng suka bikin kesel anakku Fathan (2,5) karena suka ngambil makanannya, pinjem maenan nggak mau balikin , nempatin tempat duduknya. Yah gitu- gitu deh
Akhirnya karena anakku kesel , si anaknya si mbak ini jadi sering dipukulin he he , capek deh neneknya ngelarang2
Nah hari ke-2 si mbak mbantu - mbantu , eh sibontot udah niru2 si abang , ikut mukul2 si anaknya mbak ini pake botol
Ya ampuun aku diceritain sama neneknya sampe bingung nanggapinnya, secara anakku baru 1 tahun dan 2,5 tahun , kok bisa ya ngeroyok anak yang dari umur dan fisik jauh lebih gede

Kesimpulan ku , kalo ada musuh bersama, pasti yang tadinya berantem2 jadi bisa kerjasama

Senin, 22 September 2008

Mentality in Workplace

Jumat kemarin aku ikut Training Mentality in Work Place, tadinya aku kira ini training membahas dari sudut pandang kompetensi. Ternyata banyakan dari sudut pandang Psikologinya, secara yang ngasih materi adalah seorang counselor (Viera Adella)
Tapi bagus juga untuk nambah pengetahuan dan bisa juga diterapkan dalam pendidikan anak :)

Mentality lebih diartikan oleh bu Della ini sebagai bekerja dengan Ethos Positif . Sedangkan ethos sendiri diartikannya dengan selera kerja.

Model yang biasa digunakan untuk mengembangkan ethos kerja :
1. Afektif ; Suasana kerja dibuat 'homy'; seperti di rumah
2. Continual; Suasana dibuat supaya orang mau bekerja, dengan memberikan reward, karir
3. Moral; Oran yang bisa dipromosikan hanya orang - orang yang sesuai dengan peraturan. Top management adalah role model/perfectionis

Perilaku kerja Utama:
1. Bekerja tulus (karena kerja adalah rahmat)
2. Bekerja tuntas (karena kerja adalah amanah)
3. Bekerja benar (karena kerja adalah panggilan)
4. Bekerja keras (karena kerja adalah aktualisasi)
5. bekerja serius (karena kerja adalah ibadah)
6. Bekerja kreatif (karena kerja adalah seni)
7. Bekerja Unggul (karena kerja adalah kehormatan)
8. Bekerja Sempurna (karena kerja adalah pelayanan)

Jumat, 12 September 2008

FATHAN & FAWWAZ ... Sibling Rivalry begins

Punya 2 anak cowok, yang umurnya berdekatan ternyata challanging juga loh. Anak pertamaku Fathan sekarang 2,5 tahun sementara adiknya 1 tahun. Dua duanya sangat sangat aktif dan aku perhatikan sekarang , keduanya mulai bersaing dengan caranya sendiri (yang batita banget :)

Salah satu contohnya adalah masalah mainan, apapun mainan yang dipegang sang kakak adiknya tiba- tiba pingin mainin juga . Sebaliknya juga begitu , ada mainan yang ibaratnya udah dibuang sama sang kakak , ketika si adik mainin itu mainan ...seketika mainan itu jadi mainan favorit si kakak. Wah pokoknya heboh deh , soalnya kedua anakku ini lincah banget , jadi bisa kejar - kejaran deh . Yang penting ada yang ngejaga jangan sampai main kekerasan aja. Dan aku juga mewanti- wanti pada siapapun yang kebetulan jaga anakku , untuk berlaku adil. Maksudnya nggak selalu si kakak yang harus ngalah, atau adik yang ngalah . Anak- anak harus mulai diberi tahu , siapa yang lebih berhak akan dapat giliran duluan . Misalnya mainan memang adik yang ngambil dan mainin duluan, sang kakak harus tunggu giliran dan sebaliknya
Emang agak sulit ngasih pengertian ke anak 1 tahun he he , tapi paling nggak worth to try lah, sambil anaknya dialihkan ke kegiatan lain

Yang repot sih kalau mereka berebutan mama, papa, atau nenek he he. Itu sih paling dirangkul dua- duanya dulu , nanti juga mereka gerah harus desek2an di pangkuan mama , papa or nenek.

Senangnya punya anak yang umurnya berdekatan adalah si adik cepet sekali belajar hal baru dari sang kakak, terutama motorik kasarnya. Fawwaz mulai merambat pada umur 8 bulan dan jalan 2-3 langkah di umur spuluh bulan . Umur 11 bulan udah bisa jalan agak cepet . Menurut pengamatanku sih karena dia pingin cepet- cepet bisa main sama kakaknya

Selain itu si kakak juga belajar empati. Misalnya ketika si adik nangis . Fathan akan mencoba menghibur "Adek, jangan nangis, Fathan bikinin susu ya ?" Ha ha aku dan papanya sering ketawa ndengernya , secara dia juga baru 2,5 tahun
Trus kadang2 Fathan menawarkan diri " Ma, jagain adek ya ?" . Aku juga suka geli sendiri, dimana yang dia maksud njagain itu , adiknya duduk dan dia meluk dari belakang ...mana betah adiknya digituin .
belum lagi kalo aku nggantiin pampers adiknya , dia juga pingin bantuin.
menurutku sih, kita harus hargai kalau si kakak ada perhatian seperti itu , supaya dia tidak menjadi apatis . Kadang2 aku kasih dia peran, misalnya " mas Fathan , tolong ambilin minyak telon ya "

Secara umum ada beberapa tips yang aku terapin dalam menangani masalah persaingan kakak adik ini (terutama yang masih balita):
  • Berlaku adil jika ada perebutan . Liat situasi dan kondisi. Jangan selalu tempatkan kakak di posisi mengalah , ini akan mencederai self esteemnya kelak dan akan membuat si adik menjadi individu yang egois
  • Jika salah satu berbuat egois dan yang lain sedih , beri tahu konsekuensi tindakan itu kepada si anak . Walaupun mungkin dia belum mengerti . Contoh yang aku terapkan "Mas Fathan , coba lihat si dedek nangis , dia sedih karena masih ingin main .......Ini membantu anak untuk bisa empati
  • Never compare. Jangan pernah bandingkan anak yang satu dengan yang lain. Setiap anak adalah unik dan punya tahap perkembangan masing - masing
  • Let them know that we love them equally.
  • Beri peran juga buat si kakak untuk take care adiknya . Dengan cara yang ringan tentunya . Misalnya bantu ambilin bedak , dll
  • jangan pernah biarkan terjadi kekerasan, maksudnya sampai si kakak mukul adiknya atau sebaliknya . Kalau dibiarkan bisa menjadi kebiasaan
Ini just sharing by experience, kalau ada salah ya mohon maaf saja. Semoga anak-anak kita tumbuh jadi individu yang berkarakter kuat, beriman dan cerdas

Selasa, 06 Mei 2008

Bakat enterpreneur Fathan

Lucu bener deh anakku.. si Fathan(2 thn 1 bulan)...2 minggu ini lagi hobby banget Jualan. Tepatnya pura- pura jualan... Semua tukang dagang yang lewat depan rumah di tiruin.

"Donat ...donat... teriaknya sambil bawa2 barang dikepalanya. ma... Mau donat ? "
Kalo udah gini sudah pasti harus beli .. Beli donat boongan, pake duit boongan. Dan gak cukup 3x aku beli donat dari tukang donat kecilku ..bisa 7-8X hehe
Hari ini dagangannya sayur ... he he. "Ma ... Tempe mau? Ikan abis "

Aku sih seneng2 aja... sapa tahu anakku bakat jadi pengusaha . Kan ada tuh yang namanya Entrepreneurial Intellingence (kecerdasan wirausaha) or entre-Q . Definisinya menurut Aribowo P dan Sri Bawono the spirit and ability to create added value from the implementation of creativity and personal strength into sustainable and profitable business venture

Menurut Neff & Citrin... ciri2 kecerdasan wirausaha antara lain :
  • demonstrate visionary dan strategic skill
  • ability to overcome challenges
  • passion
  • creativity and innovation
  • intelligence and clarity of thinking
  • people skill
  • demonstrate consistent strength of character
  • humble
  • positive attitude
Pada dasarnya sih semua orang katanya memiliki Entre-Q ini ....tapi memang lingkunganlah yang membentuk kita sekarang.
Sejak kecil aku selalu dibilangin...Sekolah yang bener , biar dapet kerjaan yang bagus (which mean gaji bagus juga). Nggak pernah tuh dibilangin, sekolah yang bener ...kalo mau jadi pengusaha he he
Makanya buat anakku nanti...aku akan kasih peluang untuk menjadi yang manapun dia mau ...jadi karyawan oke, jadi pengusaha juga oke , seniman juga oke.
All the best for you