Senin, 20 Oktober 2008

Tujuh Tingkat Kesadaran

Hari ini aku ikutan Training , actually judulnya Coaching Mentoring and Counseling , but ada hal yang ingin langsung aku sharing , karena bener2 baru buatku .
The trainer which is Pak Palgunadi , former VP of Astra, now masih komisaris di Adaro menyampaikan filosofi dasar tentang what is a person is .

Yang menarik adalah adanya 7 tingkat kesadaran dalam diri manusia :
  1. Kesadaran akan keesaan Tuhan
  2. Kesadaran akan kehidupan dan Cinta
  3. Kesadaran akan Nafsu . 1 , 2, 3 disebutnya INSAN
  4. Kesadaran akan Inteligensi - ILMU
  5. Kesadaran akan kesetiaan - IMAN
  6. Kesadaran akan kepatuhan - ISLAM
  7. Kesadaran akan Pengorbanan - IHSAN

Senin, 13 Oktober 2008

Surplus PRT

Habis Lebaran ini , alhamdulilah aku surplus PRT . He he secara pernah nggak ada PRT sama sekali ,sekarang di rumahku ada 3 'Mbak' . Bukan karena rumahku gede banget atau anakku banyak banget . Sebenarnya pembantuku yang lama mau aku suruh istirahat aja karena dia hamil, dia bilang dia akan bawa penggantinya . Dan dia minta tetep kerja sama aku selama 1 bulan sambil ngajarin pembantuku yang baru . Mbak ku yang ketiga adalah import dari kampung suamiku

Nah 2 Mbak ini ternyata masih pada lugu banget dan belum pada pernah kerja , alhasil aku banyak - banyak sabar deh ngajarin, dibantuin sih sama mbak yang lama
He he bayangin aja , ngepel nggak biasa, nyalain kompor gas nggak bisa , boro - boro masak . Yang jelas, alat2 elektronik seperti mesin cuci , nanti - nanti aja deh ngajarinnya

Tapi aku bertekad untuk sabar aja nerima mbak- mbak ku yg baru ini , sambil tetep ngajarin . Karena anak- anakku langsung mau sama mbak - mbak baru ini (kalau sedang nggak ada aku)
Jadi masih ada harapan lah buat mereka. Semoga aja pada cepet

Kamis, 25 September 2008

Common Enemy membuat Sibling cohesiveness

Seperti sudah aku tulis minggu lalu tentang Sibling Rivalry , biasanya my two little boys sering bergelut dan berebut he he
Nah suatu waktu mereka rukun banget kerjasama , untuk mencapai tujuan bersama.

Jadi gini, si Mbak di rumahku , udah cuti sejak 2 minggu sebelum lebaran ( he he kebangetan ya ?). Kan tidak mungkin di rumah tanpa ada asisten , sementara anak- anakku dan kerjaan rumah harus diurus. Jadilah aku ambil TBS (Tenaga Bantuan Sementara) atau Inval , which is tetangga deket rumahku untuk bantu di rumah

Dia bisa, dengan syarat boleh bawa anaknya (umur 4 tahun). Aku sih nggak keberatan , karena anaknya cukup anteng.
Tapi ternyata anak nya si mbak ini anteng- anteng suka bikin kesel anakku Fathan (2,5) karena suka ngambil makanannya, pinjem maenan nggak mau balikin , nempatin tempat duduknya. Yah gitu- gitu deh
Akhirnya karena anakku kesel , si anaknya si mbak ini jadi sering dipukulin he he , capek deh neneknya ngelarang2
Nah hari ke-2 si mbak mbantu - mbantu , eh sibontot udah niru2 si abang , ikut mukul2 si anaknya mbak ini pake botol
Ya ampuun aku diceritain sama neneknya sampe bingung nanggapinnya, secara anakku baru 1 tahun dan 2,5 tahun , kok bisa ya ngeroyok anak yang dari umur dan fisik jauh lebih gede

Kesimpulan ku , kalo ada musuh bersama, pasti yang tadinya berantem2 jadi bisa kerjasama

Senin, 22 September 2008

Mentality in Workplace

Jumat kemarin aku ikut Training Mentality in Work Place, tadinya aku kira ini training membahas dari sudut pandang kompetensi. Ternyata banyakan dari sudut pandang Psikologinya, secara yang ngasih materi adalah seorang counselor (Viera Adella)
Tapi bagus juga untuk nambah pengetahuan dan bisa juga diterapkan dalam pendidikan anak :)

Mentality lebih diartikan oleh bu Della ini sebagai bekerja dengan Ethos Positif . Sedangkan ethos sendiri diartikannya dengan selera kerja.

Model yang biasa digunakan untuk mengembangkan ethos kerja :
1. Afektif ; Suasana kerja dibuat 'homy'; seperti di rumah
2. Continual; Suasana dibuat supaya orang mau bekerja, dengan memberikan reward, karir
3. Moral; Oran yang bisa dipromosikan hanya orang - orang yang sesuai dengan peraturan. Top management adalah role model/perfectionis

Perilaku kerja Utama:
1. Bekerja tulus (karena kerja adalah rahmat)
2. Bekerja tuntas (karena kerja adalah amanah)
3. Bekerja benar (karena kerja adalah panggilan)
4. Bekerja keras (karena kerja adalah aktualisasi)
5. bekerja serius (karena kerja adalah ibadah)
6. Bekerja kreatif (karena kerja adalah seni)
7. Bekerja Unggul (karena kerja adalah kehormatan)
8. Bekerja Sempurna (karena kerja adalah pelayanan)

Jumat, 12 September 2008

FATHAN & FAWWAZ ... Sibling Rivalry begins

Punya 2 anak cowok, yang umurnya berdekatan ternyata challanging juga loh. Anak pertamaku Fathan sekarang 2,5 tahun sementara adiknya 1 tahun. Dua duanya sangat sangat aktif dan aku perhatikan sekarang , keduanya mulai bersaing dengan caranya sendiri (yang batita banget :)

Salah satu contohnya adalah masalah mainan, apapun mainan yang dipegang sang kakak adiknya tiba- tiba pingin mainin juga . Sebaliknya juga begitu , ada mainan yang ibaratnya udah dibuang sama sang kakak , ketika si adik mainin itu mainan ...seketika mainan itu jadi mainan favorit si kakak. Wah pokoknya heboh deh , soalnya kedua anakku ini lincah banget , jadi bisa kejar - kejaran deh . Yang penting ada yang ngejaga jangan sampai main kekerasan aja. Dan aku juga mewanti- wanti pada siapapun yang kebetulan jaga anakku , untuk berlaku adil. Maksudnya nggak selalu si kakak yang harus ngalah, atau adik yang ngalah . Anak- anak harus mulai diberi tahu , siapa yang lebih berhak akan dapat giliran duluan . Misalnya mainan memang adik yang ngambil dan mainin duluan, sang kakak harus tunggu giliran dan sebaliknya
Emang agak sulit ngasih pengertian ke anak 1 tahun he he , tapi paling nggak worth to try lah, sambil anaknya dialihkan ke kegiatan lain

Yang repot sih kalau mereka berebutan mama, papa, atau nenek he he. Itu sih paling dirangkul dua- duanya dulu , nanti juga mereka gerah harus desek2an di pangkuan mama , papa or nenek.

Senangnya punya anak yang umurnya berdekatan adalah si adik cepet sekali belajar hal baru dari sang kakak, terutama motorik kasarnya. Fawwaz mulai merambat pada umur 8 bulan dan jalan 2-3 langkah di umur spuluh bulan . Umur 11 bulan udah bisa jalan agak cepet . Menurut pengamatanku sih karena dia pingin cepet- cepet bisa main sama kakaknya

Selain itu si kakak juga belajar empati. Misalnya ketika si adik nangis . Fathan akan mencoba menghibur "Adek, jangan nangis, Fathan bikinin susu ya ?" Ha ha aku dan papanya sering ketawa ndengernya , secara dia juga baru 2,5 tahun
Trus kadang2 Fathan menawarkan diri " Ma, jagain adek ya ?" . Aku juga suka geli sendiri, dimana yang dia maksud njagain itu , adiknya duduk dan dia meluk dari belakang ...mana betah adiknya digituin .
belum lagi kalo aku nggantiin pampers adiknya , dia juga pingin bantuin.
menurutku sih, kita harus hargai kalau si kakak ada perhatian seperti itu , supaya dia tidak menjadi apatis . Kadang2 aku kasih dia peran, misalnya " mas Fathan , tolong ambilin minyak telon ya "

Secara umum ada beberapa tips yang aku terapin dalam menangani masalah persaingan kakak adik ini (terutama yang masih balita):
  • Berlaku adil jika ada perebutan . Liat situasi dan kondisi. Jangan selalu tempatkan kakak di posisi mengalah , ini akan mencederai self esteemnya kelak dan akan membuat si adik menjadi individu yang egois
  • Jika salah satu berbuat egois dan yang lain sedih , beri tahu konsekuensi tindakan itu kepada si anak . Walaupun mungkin dia belum mengerti . Contoh yang aku terapkan "Mas Fathan , coba lihat si dedek nangis , dia sedih karena masih ingin main .......Ini membantu anak untuk bisa empati
  • Never compare. Jangan pernah bandingkan anak yang satu dengan yang lain. Setiap anak adalah unik dan punya tahap perkembangan masing - masing
  • Let them know that we love them equally.
  • Beri peran juga buat si kakak untuk take care adiknya . Dengan cara yang ringan tentunya . Misalnya bantu ambilin bedak , dll
  • jangan pernah biarkan terjadi kekerasan, maksudnya sampai si kakak mukul adiknya atau sebaliknya . Kalau dibiarkan bisa menjadi kebiasaan
Ini just sharing by experience, kalau ada salah ya mohon maaf saja. Semoga anak-anak kita tumbuh jadi individu yang berkarakter kuat, beriman dan cerdas

Selasa, 06 Mei 2008

Bakat enterpreneur Fathan

Lucu bener deh anakku.. si Fathan(2 thn 1 bulan)...2 minggu ini lagi hobby banget Jualan. Tepatnya pura- pura jualan... Semua tukang dagang yang lewat depan rumah di tiruin.

"Donat ...donat... teriaknya sambil bawa2 barang dikepalanya. ma... Mau donat ? "
Kalo udah gini sudah pasti harus beli .. Beli donat boongan, pake duit boongan. Dan gak cukup 3x aku beli donat dari tukang donat kecilku ..bisa 7-8X hehe
Hari ini dagangannya sayur ... he he. "Ma ... Tempe mau? Ikan abis "

Aku sih seneng2 aja... sapa tahu anakku bakat jadi pengusaha . Kan ada tuh yang namanya Entrepreneurial Intellingence (kecerdasan wirausaha) or entre-Q . Definisinya menurut Aribowo P dan Sri Bawono the spirit and ability to create added value from the implementation of creativity and personal strength into sustainable and profitable business venture

Menurut Neff & Citrin... ciri2 kecerdasan wirausaha antara lain :
  • demonstrate visionary dan strategic skill
  • ability to overcome challenges
  • passion
  • creativity and innovation
  • intelligence and clarity of thinking
  • people skill
  • demonstrate consistent strength of character
  • humble
  • positive attitude
Pada dasarnya sih semua orang katanya memiliki Entre-Q ini ....tapi memang lingkunganlah yang membentuk kita sekarang.
Sejak kecil aku selalu dibilangin...Sekolah yang bener , biar dapet kerjaan yang bagus (which mean gaji bagus juga). Nggak pernah tuh dibilangin, sekolah yang bener ...kalo mau jadi pengusaha he he
Makanya buat anakku nanti...aku akan kasih peluang untuk menjadi yang manapun dia mau ...jadi karyawan oke, jadi pengusaha juga oke , seniman juga oke.
All the best for you

Kamis, 24 April 2008

Hujan Gerimis (Benyamin S & Ida Royani)

Eh ujan gerimis aje
Ikan lele ada kumisnye
Eh jangan menangis aje
Kalo boleh cari gantinye

Mengapa ujan gerimis aje
Pergi berlayar ke tanjung cina
Mengapa adek menangis aje
Kalo memang jodo ngga kemana, hei hei

Eh ujan gerimis aje
Ikan bawal diasinin
Eh jangan menangis aje
Bulan syawal mau dikawinin

Mau dikawinin jangan nangis
Bepedak namanya
Yah, entar kaya celepuk dong

Mengapa ujan gerimis aje
Pergi berlayar ke tanjung cina
Mengapa adek menangis aje
Kalo memang jodo ngga kemana, hei hei

Jalan jalan ke menado
Jangan lupa membeli parang
Kalo niat mencari jodo
Cari yang hitam seperti saya (ah masa)

(Catatan: Ini lagu favorit anak saya si Fathan he he)

Senin, 21 April 2008

Salut to Ibu Rumah Tangga

Di hari Kartini ini saya mau menyampaikan salut dan hormat saya buat para ibu yang memutuskan atau memilih untuk menjadi Ibu Rumah Tangga or ada yang bilang Full Time Mother. Bukan berarti pilihan menjadi Working Mom or Business Mom itu salah ...secara saya pun belum jadi Full Time Mom total.

Sudah hampir satu tahun ini saya meninggalkan rutinitas kerja kantor rutin which is masuk jam 8 pulang jam 5 (itu berarti berangkat jam stengah 6 dan sampe rumah lagi setelah jam 7 malem ) , dan saya memutuskan untuk menggeluti bisnis sendiri dan kadang2 Ngasong (istilah untuk ngambil pekerjaan HR yang project-based). Ini berarti saya tetep harus keluar rumah hampir setiap hari walaupun waktunya lebih fleksibel .

Nah yang saya alami selama 2 minggu ini ...saya bener- bener nggak bisa keluar rumah karena Asisten Rumah saya(PRT hehe ) mendadak resign dan saya belum mendapatkan gantinya. Walhasil selama 2 minggu ini semua perjanjian bisnis dibatalkan , semua proyek ditunda dulu karena saya harus stay dulu di rumah sampai mendapatkan Mbak yang cocok ...ternyata sussah.

2 Minggu ini saya merasakan berat juga ternyata kerjaan - kerjaan domestik yang biasa dilakukan si Mbak. Mulai dari ngurusin anak ( 2 orang batita), mberesin laundry rumah, bersih- bersih ...he he praktis waktu untuk baca koran aja susah banget :). Belum lagi perasaan bosaan banget karena susah banget mau cuci mata untuk jalan- jalan .
Makanya saya salut banget sama perempuan yang memutuskan untuk stay di rumah , mengurus rumah dan anak2nya dengan tangan sendiri . Saya rasa itu patut dihargai banget ... berapa banyak ketrampilan yang dibutuhkan, mulai dari manajemen waktu, keuangan, SDM dan manajemen emosi .
Ketika saya bekerja or di kantor doing bisnis di luar ... sebagian besar pekerjaan itu di handle si Mbak yang melakukannya dengan dibayar. Hehe saya yang melakukannya karena cinta (atau kewajiban ya?) aja merasa berat ...apalagi dia ya

Walaupun di zaman sekarang ini ramai pembicaraan tentang emansipasi yang menuntuk perempuan untuk banyak berperan di luar rumah..bukan hanya domestik area. Pilihan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga total juga patut mendapat jempol. Menurut saya nggak papa juga kalo jadi Ibu Rumah Tangga dijadikan profesi ... tapi bener 2 loh lingkungan harus memberi penghargaan selayaknya . Apalagi suami ...jangan sampai para bapak berpikir ... kamu enak di rumah aja ...saya kan capek kerja cari duit . Sama aja pak ...sama capeknya .. Saya pernah ngerasain keduanya. Ketika saya kerja kantor atau bisnis di luar, saya hampir nggak mau tahu kerjaan di rumah ...paling anak aja yang kepegang ketika saya ada waktu . Tapi ketika saya di rumah harus ngerjain sendiri semua ... he he kayaknya dimarahin bos masih lebih mendingan daripada menghadapi 2 anak batita nangis berebutan minta digendong smentara jemuran nggak ada yang ngangkat .
Mungkin ada yang mikir ...ih dangkal banget sih kayak gitu aja jadi dilema...tapi ketika ngalamin sendiri... dallemmm kok

Teman saya Ade , ketika saya tanya kenapa dia yang Sarjana kok memilih nggak kerja , tanpa PRT lagi ...dia njawab Yah gue pengen aja skarang bareng2, pergi2 bareng anak2 gue ...mumpung mereka masih kecil 2..ntar kalo mereka gede juga udah males bareng2 nyokapnya dan gue pengen anak2 gue mencari gue ketika mereka mau cerita atau sakit atau pingin ditemenin - bukan nyari si Mbak .. dan gue juga pingin memakai ilmu gue untuk mendidik anak2 gue secara langsung.

Atau temen saya yang anaknya masih kecil2 tapi dia tetep bisa berkarir yang cukup menyita waktu ...ketika saya tanyakan kenapa... Ya sekarang emang waktunya gue mbangun karir gue ... kalau sekarang gue fokus untuk ngurus anak ...ketika mereka besar nanti Apa yang tertinggal utk gue . Kalau sekarang gue mbangun karir kan ketika anak2 besar dan sibuk sendiri...karir gue sudah established...toh kerjaan2 rumah bisa didelegasikan.

Akhirnya semua balik lagi ke pilihan kita masing2 ... Hidup adalah Pilihan. Lagian tulisan ini nggak bermaksud untuk membanding2 kan mana yang lebih bagus apa jadi ibu RT atau wanita karir atau apalah. Cuma pengalaman saya selama 2 minggu ini ( mudah2 an cepet dapat PRT lagi ) membuat saya dapat lebih memahami pilihan2 yang ada ... Hidup Perempuan

Sabtu, 05 April 2008

POLA TIDUR ANAK

Kebutuhan tidur pada anak

Usia Perkiraan kebutuhan tidur

  • Bayi baru lahir 16 s.d 20 jam per hari
  • 3 Minggu 16 s.d 18 jam per hari
  • 6 Minggu 15 s.d 16 jam per hari
  • 4 bulan 9 s.d 12 jam plus 2 kali tidur siang (masing-masing 2 s.d 3 jam )
  • 6 bulan 11 jam plus 2 kali tidur siang (masing-masing 1,5 s.d 2,5 jam)
  • 9 bulan 11 s.d 12 hjam plus 2 kali tidur siang (masing-masing 1 s.d 2 jam)
  • 1 tahun 10 s.d 11 jam plus 2 kali tidur siang (masing-masing 1 s.d 2 jam)
  • 18 bulan 13 jam plus 1 atau 2 kali tidur siang (masing-masing 1 s.d 2 jam)
  • 2 tahun 11 s.d 12 jam plus 1 kali tidur siang (2 jam)
  • 3 tahun 10 s.d 11 jam plus 1 kali tidur siang (2 jam)
  • 4 -5 tahun 10 s.d 12 hours. Biasanya tanpa tidur siang

Minggu, 23 Maret 2008

Pencemaran Udara Ancam IQ Anak

Jakarta, Sinar Harapan

Kota besar seperti Jakarta bukan lagi tempat yang sehat untuk membesarkan anak. Setiap hari seorang anak harus menghirup asap hitam knalpot kendaraan umum. Selain pelbagai penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA), ada yang lebih mengancam anak-anak kita, yakni menderita penurunan Intelligent Quotient (IQ) otak.

”Pengaruhnya tidak langsung dirasakan oleh anak, melainkan berlangsung sejak dalam kandungan. Kandungan zat berbahaya seperti logam berat pada emisi kendaraan akan terhisap oleh si ibu, dan mengalir melalui darah menembus ari-ari sebagai barrier. Semua kandungan logam berat tadi mengganggu pertumbuhan dan fungsi otak ketika janin itu dilahirkan,” jelas Dr. Monang Tampubolon, spesialis kesehatan anak dan dosen Fakultas Kedokteran Ukrida saat dihubungi di Jakarta, Kamis (3/4). Dari air susu ibu (ASI), polutan berbahaya dapat pula ”mencemari” otak bayi.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) DKI Jakarta sempat mengadakan studi pada 2001 yang menyatakan bahwa ibu-ibu di pinggiran kota memiliki ASI berkadar timbel 10 -30 ug per kilogram. Kadar ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tinggal di pedesaan, yakni satu sampai dua ug per kilogram. Polutan timbel yang terdapat dalam solar mampu memicu gangguan kesehatan kaum perempuan dan balita. Ion-ion timbel ini berimbas pada perkembangan sel-sel otak balita.

Sebagian besar kendaraan bermotor di kota-kota besar masih menggunakan bahan bakar fosil seperti hidrogen (H) dan karbon (C). Hasil pembakarannya memunculkan senyawa Hidro Karbon (HC), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (Co2) juga Nox. Namun akibat menghemat, banyak kendaraan yang masih menggunakan solar sebagai bahan bakar. Solar menghasilkan senyawa berbahaya, timbel alias plumbum (Pb).Polutan inilah yang menjadi pemicu gangguan fungsi otak yang utama.

CO lebih menyerang ke anak-anak dan orang dewasa secara langsung, yakni menyebabkan kepala pusing, pandangan menjadi kabur, bahkan bisa pingsan dan kehilangan koordinasi saraf. Di luar ancaman penurunan tingkat kecerdasan, polusi udara juga memicu bronkitis, pneumonia, asma serta gangguan fungsi paru.
Bukan janin dalam kandungan saja yang ikut terancam kehilangan kualitas kecerdasan, tapi juga anak-anak dalam masa tumbuh kembang. Timbel alias timah hitam ikut mencemari sayur dan buah-buahan yang dikonsumsi anak-anak.

Beberapa tahun yang lalu United Nations Environmental Programme (UNEP) telah menempatkan Jakarta sebagai kota terpolusi nomor tiga di dunia setelah Meksiko dan Bangkok. Bisa dibayangkan betapa parahnya ancaman polutan emisi gas buang di metropolitan ini.
Padahal tanpa harus berhadapan dengan fakta tersebut, anak Indonesia sudah tergolong lemah dan memiliki angka kematian tinggi. Berdasar catatan UNICEF, laju tingkat kematian anak Indonesia termasuk tinggi dibanding negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Sebagai perbandingan, tahun 1997 tingkat kematian anak di Jakarta mencapai 28, di Kalimantan 67, di NTB mencapai angkat 81 perseribu kelahiran. Sedangkan di Thailand hanya 30, dan Malaysia hanya sembilan.

Menurut Monang, mayoritas anak Indonesia lebih rentan terserang penyakit dibanding dengan anak dari negara lain. Ini tak lain dipicu masalah kurang gizi yang sejak lama menjadi kendala utama pembangunan bangsa. Departemen Kesehatan (Depkes) mencatat bahwa pada 1999 ada sekitar delapan persen anak Indonesia kekurangan gizi. Ini artinya ada sekitar 1,8 juta anak balita di seantero Indonesia menderita malnutrisi. Namun realitas yang ada di lapangan bisa lebih dari itu.
”Walaupun gizi masih menjadi masalah utama anak Indonesia, pada akhirnya penyakit yang timbul akibat pencemaran udara akan menjadi parah pula,” tutur dokter yang membuka praktik di bilangan Kalibata ini. Keduanya sama-sama berdampak buruk, yakni merosotnya tingkat IQ. Di Jakarta dan kota besar lain masalah gizi bisa jadi tidak separah di daerah. Selaras dengan itu, kualitas kecerdasan mereka yang mendapat asupan gizi cukup akan membaik juga. Namun di banyak daerah kekurangan gizi, perkembangan otaknya terhambat. Maka Monang tidak heran kalau pelajar yang berhasil tembus perguruan tinggi negeri lebih banyak berasal dari kota besar di mana kebutuhan gizinya terpenuhi.

Hal lain yang patut dicermati adalah polusi udara akibat asap rokok. Monang berpendapat bahwa hingga saat ini belum ada penelitian apakah asap rokok termasuk zat berbahaya bagi otak anak. Yang jelas, ibu hamil yang menghisap rokok bisa berakibat fatal terhadap janin yang dikandungnya. Pembuluh darah sang ibu akan mengecil sehingga suplai darah ke calon bayi terhalang. Akan banyak dampak yang diderita bayi di samping sekadar pertumbuhan badan yang terlambat, namun juga kemampuan mentalnya.
”Gizi memang masih menjadi faktor utama perkembangan otak. Tapi kita juga jangan meremehkan faktor lain seperti polusi udara,” ujar Monang. Dan yang memprihatinkan, kendati polusi udara di Indonesia tergolong tinggi, tidak ada satu pun ahli kesehatan udara yang tersedia. Bahkan bidang studinya pun belum tersedia di semua perguruan tinggi. Padahal, menurut Monang, di banyak negara maju kehadiran seorang dokter ahli kesehatan udara sangat diperlukan dalam pembangunan proyek-proyek gedung di kota besar. (mer)

Copyright © Sinar Harapan 2003

Minggu, 16 Maret 2008

Rindu Toraja

Aku ke Toraja baru sekali...itupun udah lamaaa banget.
Waktu itu tahun 1997 , aku masih kuliah dan ikutan ekspedisi panjat tebing di Bambapuang, Enrekang (itu deket Toraja) . Ekspedisinya sendiri mengesankan banget ...cewek semua ...manjat tebing out of nowhere ( waktu itu seh masih jarang rumah penduduk ) . He he kayaknya tentang ekspedisi ini sendiri harus 1 topik khusus mbahasnya .

Yang jelas selesai ekspedisi aku dan teman2ku Ita, Andi, Maya, Nadira dan tim pendukung jalan2 ke Toraja . Begitu sampai disana kebetulan suasananya rada mendung ... perasaanku damai banget , ni kota indah bener ( bayanganku waktu itu ...kayak Nepal kali ya ...he he sok tahu abis deh). Aku langsung berkhayal ... nti bulan madu aku mau ke Toraja ( sayangnya sampai sekarang belum kesampaian he he)

Disana kita ke Rantepao dan di jamu abis sama Bang Agus Lamba, dia itu salah seorang tokoh pemuda disana , dia punya wisma dan usaha tourist guide . Kita diajak rafting di Sungai Maiting .... Masya Allah ...itu sungai baguuus banget , walaupun kecil tapi alirannya lancar dan berwarna bening kehijauan . Belum lagi pemandangan sepanjang sungai ...tebing batu yang baguus, sekali2 ada biawak di pinggir. Walaupun udah sepuluh tahun yang lalu ...kayak masih terbayang di mataku sekarang.
Waktu itu sempet juga ngeliat upacara adat ...bukan pemakaman sih , upacara mindahin makam...jadi nggak terlalu besar . But still ..Unique. Sempet juga jalan2 liat pasar sapi yang rame banget

Pingin banget deh balik ke Sulawesi , jalan2 ma suami ke Makassar, Maros, Bantimurung dan tentunya Toraja .
Mungkin nanti kalau anak2 sudah agak besar ya ...sekarang ngumpulin dananya dulu :))

Sabtu, 08 Maret 2008

LASKAR PELANGI ...sebuah Aufklarung buat saya

Mungkin saya rada telat membaca buku Laskar Pelangi tulisan Andrea Hirata ...tapi terus terang saya terkesan sekali dengan isinya.

Buat yang belum membaca buku ini ...buku ini berkisah tentang perjuangan 10 orang anak untuk dapat menempuh pendidikan dasar di daerah Belitung dengan berbagai hambatannya mulai dari dana, bangunan sekolah, jarak . Bener - bener menohok ya...bahwa di Indonesia , malahan di daerah yang kaya sumber daya alam ..pendidikan begitu sulit ditempuh. Mudah- mudahan para petinggi negeri membaca buku ini ...


Yang jelas setelah membaca buku ini saya tercenung , yang bisa saya ambil 'hikmahnya' :) ... Hidup adalah perjuangan ( he he kayak Bang Roma ya ?) . Waktu membaca buku ini kebetulan saya yang sedang merintis bisnis sendiri sedang merasa down...merasa kok target saya belum tercapai ya . Membaca buku ini saya merasa tertampar ...betapa anak2 yang untuk sekolah SD aja harus bersepeda 40 km , atau anak2 yang sebelum sekolah harus menjadi kuli dulu tetap saja menikmati hidup


Saya juga menemukan bukti nyata dari The Secret pada perjalanan hidup Ikal atawa Andrea... Bener seperti Rhonda jabarkan di bukunya The Secret ( yang juga amazing menurut saya ) bahwa kita harus punya satu keinginan kuat yang ingin dicapai dan Alam (Universe) akan memberikannya kepada kita .

Tapi dengan Laskar Pelangi saya baru 'ngeh' ...kita nggak cukup Meminta (Ask) saja ke pada Alam..menuju itu ada usaha konsisten ,pantang mundur dan semangat baja ...baru Alam ( kalau menurut saya Allah) akan mengabulkan. Diceritakan Ikal dan Arai akhirnya tercapai juga keinginannya untuk Sekolah di Sorbonne ....tapi dengan usaha yang membuat saya merinding ..mulai dari jadi kuli di pelabuhan sampai bekerja sambil kuliah. Bener2 buku ini menjadi Aufklarung (pencerahan) buat saya


Jadi saya ambil kesimpulannya ...tetapkan target kita, simpan dalam pikiran, kerja keras tanpa kompromi dalam prosesnya ..dan hasilnya akan datang . Toh yang di atas pasti melihat usaha yang kita lakukan
Kalau dalam Islam kan dituliskan Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum hingga kaum itu berusaha merubah nasibnya sendiri. Atau mungkin petatah lama bilang Ora et Labora

PENGENALAN ALFABET

Pengenalan alfabet buat batita harus jauh dari kesan formal. Cukup dengan sering-sering membacakannya buku cerita. Selanjutnya, menginjak usia 2 tahunan, si kecil boleh diperkenalkan pada alfabet yang lebih kompleks. Ajak dia untuk menyebutkan nama-nama huruf yang ada di hadapannya atau yang kita tunjuk. Latihan ini kemudian kita tingkatkan dengan mengajaknya "membaca" kata demi kata.
Nah, agar acara pengenalan alfabet dan belajar "membaca" ini bisa diikuti si kecil, orangtua harus tahu cara penyampaiannya yang tepat bagi masing-masing anak. Asal tahu saja, tidak ada cara pengenalan alfabet dan belajar "membaca" yang paling baik karena semuanya baik dan benar. Tinggal cara yang mana yang disenanginya. Apa saja tekniknya? Silakan pilih yang paling pas, dan ingat lakukan sambil bermain. Jangan memaksa kalau si kecil terlihat kurang berminat.


HURUF DEMI HURUF
Sambil bernyanyi tunjuk setiap huruf dalam abjad yang sudah kita tuliskan pada kertas atau white board. Ingat, ucapkan pelafalannya secara benar. Selain itu antara apa yang kita ucapkan dan apa yang kita tunjuk harus sesuai. Contohnya, saat mengucapkan "a", tangan kita harus menunjuk pada huruf "a". Usahakan perhatian si kecil sepenuhnya tertuju pada bagaimana cara kita mengucapkan huruf demi huruf tadi.
Yang namanya pengenalan tentu saja jangan banyak-banyak dulu. Di hari pertama, contohnya, cukup dari huruf "a" sampai "g". Keesokan harinya mintalah anak untuk menyebut huruf-huruf yang telah dikenalkan. Kemudian teruskan dengan huruf "h" hingga huruf "m". Begitu seterusnya. Bila semua huruf telah dikenalkan, nyanyikan lagu ABC. Sekiranya huruf-huruf dari "a" sampai "z" sudah familiar di telinganya, secara spontan anak pasti ingin ikut menyanyikannya.
Pada kesempatan lain, pengenalan bisa dilanjutkan dengan menggabungkan huruf mati/konsonan dengan huruf hidup/vokal menjadi suku kata. Di tahap awal batasi penggabungan dua huruf saja dan pilihkan huruf-huruf yang relatif mudah diucapkan batita. Bukankah huruf "b" jauh lebih mudah dilafalkan ketimbang huruf "z", misalnya. Jadi, kenalkan anak pada pengulangan rangkaian bunyi sederhana seperti "bi-bi", "ba-ba", "bo-bo", "ta-ta" dan sejenisnya. Sah-sah saja bila sesekali diselingi kata-kata utuh, seperti "papa", "mama", rumah", "tidur", "makan" dan sebagainya. Pastikan semua huruf-huruf tadi tertulis besar-besar sehingga mudah dikenali anak.


KENALKAN MELALUI BENDA
Supaya lebih mengena, ada baiknya kenalkan langsung ke bendanya. Yang pasti, cermati dulu hal-hal apa yang paling disukai anak. Contohnya, selagi anak asyik memainkan boneka, alihkan sebentar perhatiannya ke white board atau kertas besar sambil menuliskan kata "boneka" dalam ukuran besar. Bisa juga "ini boneka," atau "boneka tidur" sambil kita tuliskan dan tunjukkan kata "tidur". Dengan demikian anak akan mengenal langsung huruf-huruf dan kata lewat benda-benda yang akrab dengan kesehariannya.


MONTESSORI SCHOOL
Cara ini berangkat dari pengenalan terhadap bunyi setiap huruf lebih dulu. Misalnya, "a" dibaca "a" sambil peragakan bagaimana kita membuka mulut sedemikian rupa sampai mengeluarkan bunyi "a". Lanjutkan pengenalan ini dengan memasukkan huruf yang dimaksud dalam sebuah kata, misalnya "a" untuk apel, "b" untuk becak, dan seterusnya. Kemudiakan pandai-pandailah mengkreasikannya menjadi sebuah lagu yang riang gembira.


FINGER PAINTING
Cara lain, gunakan kertas amplas yang agak halus untuk membuat huruf. Lalu mintalah anak untuk meraba huruf tersebut dengan jarinya pada bagian yang agak kasar tadi. Setelah beberapa kali melakukan perabaan ini mintalah anak untuk menuliskan huruf tersebut di kertas berukuran besar. Cara yang sama bisa juga dilakukan dengan finger painting menggunakan cat air. Jadi huruf demi huruf akan ditulis di kertas menggunakan jari-jari mungilnya. Yang pasti, cara ini tidak mengikat orangtua untuk memulai pengenalannya terhadap huruf. Mau huruf vokal lebih dulu atau sebaliknya konsonan terlebih dulu, boleh-boleh saja kok.


GAMES FOR LEARNING
Anak diperkenalkan huruf-huruf lewat permainan. Gampangnya, modifikasikan permainan catur. Setiap kotak di papan catur dituliskan huruf-huruf. Mintalah anak melakukan apa yang kita perintahkan, misalnya, "Ayo Dek taruh kudanya di huruf 'm'." Setelah cukup mengenal huruf-huruf dalam abjad, tuliskan masing-masing huruf dalam ukuran besar-besar di selembar kertas. Kemudian mintalah si batita menempelkan kertas berisi huruf tadi pada benda yang ada di rumah. Contohnya, "Tempelkan huruf 'p' ini ke pintu." Kegiatan ini pasti amat menyenangkan hingga anak tidak terasa sedang belajar tentang huruf.


METODE KINDERLAND
Metode ini mengharuskan anak mengenal alfabet lebih dulu sekaligus kata-kata yang terdiri dari 3 huruf, seperti bad, cat, dog dan sebagainya. Sayangnya, metode ini agak sulit diterapkan kala ingin memperkenalkan anak pada kata-kata dalam bahasa Indonesia. Sebab jarang sekali sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang terdiri dari 3 huruf. Belum lagi pelafalannya yang amat berbeda dengan pelafalan dalam bahasa Indonesia. Setelah fasih di kata dengan 3 huruf, naikkan tingkat kesulitan pada kata yang terdiri dari huruf lebih banyak hingga akhirnya anak bisa "membaca" kata demi kata.


METODE FLASH CARD
Selain bisa membeli kartu-kartu yang sudah jadi, kita pun bisa membuatnya dari potongan-potongan karton bertuliskan kata bermakna tertentu sementara di baliknya terdapat gambar benda yang sesuai. Tunjukkan secara teratur setiap hari kata-kata tersebut. Tak perlu banyak-banyak, tapi cukup 1-3 flash card setiap hari. Hari demi hari tambahkan jumlah flash card yang diperlihatkan.


KARPET ALFABET
Kini banyak dijual alas lantai/karpet yang bertuliskan huruf-huruf alfabet. Pasanglah karpet berbentuk kepingan-kepingan tersebut di ruang bermain atau di kamar tidur anak. Menjelang tidur, ajaklah anak sejenak melakukan games. "Mana huruf 'm'?" sambil minta anak untuk menunjukannya. Bisa juga meminta anak memasangkan kembali kepingan-kepingan karpet tadi hingga membentuk sebuah kata bermakna. Setelah selesai melakukan tugasnya, ajak anak untuk membacanya. Misalnya, "s e p e d a".


BELAJAR MENGETIK
Menekan tuts-tuts huruf pada keyboard komputer mendatangkan kesenangan tersendiri bagi anak usia ini. Apalagi ketika ia mengetik tuts tertentu akan muncul huruf tertentu pula di layar monitor. Pilihkan font size yang cukup besar. Setiap kali ada kesempatan bimbing batita untuk mengetik nama-nama atau kata-kata bermakna di komputer. Misalnya, namanya sendiri, nama ayah, ibu, kakak, nenek ataupun sosok lain yang akrab dengannya. Atau kata-kata bermakna seperti "motor", "cangkir", "mata" dan sebagainya. Ajaklah anak untuk melafalkan setiap kata begitu ia selesai menuliskannya. Pilihan program yang hendak digunakan terserah orangtua, apakah Word atau Power point. Bisa juga dengan membuat variasi pengenalan tadi menjadi games yang pasti menarik bagi anak usia ini.


KATA DEMI KATA
Mengenalkan alfabet pada batita tidak harus huruf satu per satu atau pun dieja seperti "ba", "bi", "bu", melainkan langsung kata demi kata. Penerapannya bisa dilakukan dengan menuliskan sebuah kata di atas karton berukuran sedang. Contohnya "tas". Akan lebih baik jika sertakan pula gambar tas pada lembar karton yang sama. Setiap hari, setidaknya 3x sehari, pagi, siang dan sore, bacakan dan perlihatkan sekitar 5 kata. Bisa juga dengan memanfaatkan VCD lagu anak-anak yang menampilkan lirik lagu. Sambil bernyanyi mengikuti lirik lagu yang tampil di layar teve, tunjuk satu demi satu kata yang tengah dinyanyikan. Sesekali tanyakan pada si batita kata apa yang sedang kita tunjuk.


STORY TELLING
Setiap hari, khususnya menjelang tidur, bacakan cerita-cerita menarik untuk si batita. Usahakan cerita-cerita tersebut berasal dari buku cerita bergambar yang tulisannya besar-besar. Jangan lupa, sambil membacakan tunjuk pula kata yang ada pada buku.


MELENGKAPI KATA
Seperti halnya membuat flash card, namun kata yang dimaksud sengaja ditulis tidak lengkap. Contohnya, "mobil" cukup ditulis "mo....". Nah, saat menunjukkan kartu tersebut mintalah si batita untuk meneruskan penggalan kata yang tidak tertulis di situ. Jangan lupa sambil menunjukkan gambar yang sesuai dengan kata yang tertulis sebagai kunci jawaban bagi anak.


POSTER HURUF SEBAGAI HIASAN
Pasang poster alfaber di dinding kamar anak. Dengan demikian setiap kali masuk kamarnya, perhatian anak bisa langsung tertuju pada huruf-huruf yang ada di lembar poster tersebut. Ada baiknya bila orangtua ikut mengingatkan anak pada huruf-huruf tersebut dengan menyanyikan lagu ABC setiap kali masuk kamar. Jika ia sudah familiar tingkatkan pengenalannya dengan mengganti poster hiasan tersebut dengan poster serupa berisi kata-kata bermakna yang dilengkapi dengan gambarnya.


Diambil dari tulisan Gazali Solahuddin (dari berbagai sumber). di tabloid-nakita

Sabtu, 23 Februari 2008

Resep Macaroni Schotel

Ini makanan kesukaanku ...tapi belum juga sempet bikinnya ...tapi nggak papa ..simpen dulu aja resepnya (diambil dari resep Nyonya Inong)


Bahannya :
- 1 kg kentang, rebus dan haluskan
- 250 gr elbow macaroni, rebus sesuai petunjuk pada kemasan dan sisihkan- 250 gr keju parut (aku selalu pakai cheddar yang masih utuh, diparut sendiri. Atau boleh juga pakai keju Tasty)
- 1 kaleng (340 gr) corned beef (untuk yang pengen lebih sehat boleh pakai 400 gr daging giling)
- susu cair secukupnya (tergantung dari kekentalan adonan)
- 3 butir telur
- 1 bawang bombay diiris halus- 3 siung bawang putih
- 1/2 sdt merica bubuk.
- Garam sesuai selera


Caranya :- Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai transparan dan harum, kemudian tambahkan kornet atau daging giling, tumis sampai kornet/ daging matang tambahkan makaroni dan bumbui dengan garam dan merica (mericanya boleh ditambah sesuai selera). Angkat dari api.- Di wadah lain campur kentang, susu dan telur sampai tercampur rata, kekentalan adonan kira kira seperti mashed potato tambahkan keju parut (sisakan sedikit buat taburan).- Campurkan kedua adonan tadi sampai rata, dan ratakan ke atas pinggan tahan panas. Taburi dengan sisa keju parut.- Bakar didalam oven selama 50 menit. Dinginkan selama 10 menit (supaya skotelnya gak buyar kalau dipotong) dan sajikan hangat bersama saus tomat atau saus sambal.tips : boleh juga dibuat 3 lapisan (jadi seperti kroket panggang), letakkan 1/2 adonan kentang kemudian tuangkan tumisan makaroni dan lapisi kembali dengan sisa adonan kentang baru taburi keju parut dan dipanggang. Hasilnya jadi lebih cantik. Aku lebih prefer di campur karena rasanya jadi lebih mantap.

Sukanya FTM ( full Time Mom )

Sejak Mei 2007 kemarin aku memutuskan untuk resign dari kantorku (Perusahaan yang ngurusin air minum se Jakarta ) sebagai HRD bagian recruitment dan assessment.

Yang mendasari keputusanku waktu itu adalah aku mulai asik njalanin bisnisku which mulai ndatangin income yang lumayan juga dan lagi kehamilanku tambah gede (udah 5 bulan ). Kayaknya nggak fair aja aku kerja ,sementara pikiranku bercabang ke bisnis dan lagi aku kasian ma anak pertamaku Fathan yang baru umur 1 tahun lewat...kalo aku terlalu sibuk ngurusin kerjaan kantor dan bisnis...kapan ngurusin dia . Padahal sebentar lagi adeknya lahir.

So que sera sera deh :) ...Bismillah. Aku mutusin jadi FTM (Full Time Mom ) ... tapi sebenernya nggak Full Time di rumah sih karena aku punya bisnis yang lagi aku rintis . Tapi enaknya adalah aku bisa atur sendiri waktuku ...nggak keiket 8-17.00

Memang awal berhenti kerja rada aneh ...terbiasa bertahun2 berangkat dari rumah masih gelap dan sampai dirumah sudah gelap lagi . Sekarang aku baru berangkat ngurusin bisnisku siang .
Jadi pagi2 aku bisa mandiin Fathan dan melakukan aktivitas laennya...tapi kalo nemenin Fathan maen sih nggak kuat . Maklum lagi gendut dan Fathannya kayak bola bekel , usil banget .
Ya secara emosional hubunganku ma Fathan jadi lebih deket lagi dan aku bisa mempersiapkan dia untuk menghadapi adik barunya .
Padahal sebelumnya aku sempet cemburu ma mbak yg ngurusin Fathan karena kadang2 keliatannya dia lebih bisa ndeketin Fathan hiks.

Sekarang udah 9 bulan aku nggak kerja di kantor lagi , sometimes aku masih ngambil juga kerjaan2 berbau HRD which is assessment , atau Org Dev tapi itu semua project based dan nggak mengikat.
Anak ke-2 ku Fawwaz sekarang sudah 5 bulan , aku baru mulai aktivitasku kira- kira 2 mingguan . Jadi aku masih bisa ngasih ASI eksklusif buat Fawwaz, bisa mulai ngajarin dia makan, ndengerin ocehan2 pertama dia .
Sedih juga kalo inget dulu Fathan umur 2.5 bulan udah kutinggal ke kantor , di BKO kan ke pembantu . Tapi sekarang aku coba mbayar ketinggalanku dengan Fathan , sekarang tiap pagi aku bisa mandiin anak2ku, nyuapin mereka , nemenin mereka bobo pagi, ngajak maen.

Teryata surga itu nggak jauh letaknya . I found them in my Family :)
Mudah-mudah an aku bisa nemenin mereka melalui masa golden agenya dan tentunya mudah2an bisnisku tetep lancar
Masa anak- anak cuma sekali buat mereka... dan aku mau ada bersama mereka

I love you My boys

Rabu, 06 Februari 2008

Keluarga kecilku

Rabu pagi di Beji.... putra kedua kami Fawwaz Ramadhani Fuad sudah bangun dari azan Subuh tadi .... nggak mau bobo lagi , malah sibuk gulang guling di kasur sambil cengar cengir ngeliatin papanya yang siap - siap mau kerja.
He he untuk anak usia 4 bulan, si Fawwaz lumayan usil banget. Dia sekarang sudah nggak bisa ditinggal sendirian dikasurnya ...dalam hitungan detik sudah sampai di pinggir kasur . Kayaknya sebentar lagi sudah harus nurunin kasur nih...melantai deh demi keselamatan anak .

Jam setengah 6 papanya berangkat ... yah begitulah resiko rumah di Depok kantor di Cikampek ..tua di jalan . Demi keluarga ya pa..dilakonin aja dengan ikhlas :)
Jam 6 terdengarlah suara2 di kamar sebelah ...Mama, mama, Nenek , nenek . Begitulah anak sulung kami Fathan Gibrani Fuad. Kalo bangun tidur , serumah pasti tahu ...berisik bo. Jadilah Fawwaz dititipin ke nenek, mama ngurusin mas Fathan , nemenin mas Fathan leyeh - leyeh di kasur, nyuapin sarapan sampai akhirnya dia mau mandi jam 7 an. Maklum Fathan baru 23 bulan , masih manja . Untungnya kami masih tinggal di rumah nenek kakek, jadi Fathan nggak terlalu kurang perhatian banget waktu adeknya lahir waktu umur dia 1,5 tahun.

Si Mbak udah selesai beres- beres di belakang , jadi bisa pegang mas Fathan , mama bisa mandiin dan ngelonin dede Fawwaz.. maklum si dede udah bangun dari subuh , udah makan2 tangannya tuh he he
Hari ini mama berangkat siang , jadi pagi ini masih bisa main ma anak- anak ....enaknya punya bisnis sendiri hehe.
Sekian dulu cerita singkat sekaligus perkenalan keluarga singkat kami :)

Papa Fahmi - Mama Dian

Mengajar Sopan Santun pada batita


Sopan santun dibutuhkan dalam pergaulan sehari -hari. Tentu kita nggak mau anak kita dijuluki anak nggak tahu sopan ketika dewasa nanti . Mengajar sopan santun pada batita bukan hal yang mudah , tapi mungkin dilakukan kok.

Tip- tip berikut dapat dicoba :
Jangan hanya mengajar cara, namun jelaskan juga artinya.
Pada dasarnya kita berlaku sopan karena ingin menghargai orang lain. Untuk mengajarkan perilaku sopan , sebaiknya anda juga memberi tahu MENGAPA sebelum mengajarkan BAGAIMANA caranya. Kenyataannya anak yang berkembang menjadi anak yang baik dan menghargai orang lain biasanya secara otomatis menjadi anak yang tahu kesopanan

Beri contoh yang baik
Berilah contoh perilaku sopan dalam perilaku kita sehari - hari baik terhadap orang lain maupun terhadap si kecil. Dengan demikian anak merasa bahwa orang tua menghargainya. Anak yang merasa dihargai akan tumbuh menjadi orang yang menghargai orang lain.

Beri kesempatan untuk mencoba
JIka anda menginginkan si kecil tahu cara makan yang baik dan benar, pada waktu duduk bersama di meja makan beri ia kesempatan mencoba

Ajak si kecil bicara
Pada awalnya si kecil tentu tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih. Cobalah mengucapkannya pada si kecil pada berbagai kesempatan , lama - lama ia akan tergerak untuk menggunakannya ketika ada situasi yang sesuai

Hindari situasi yang menekan
Anak yang selalu di tekan atau mendapat hukuman jika tidak menunjukkan perilaku sopan dapat berkembang menjadi anak yang mempelajari perilaku sopan dengan cepat atau malah sama sekali menolak untuk berperilaku seperti yang diharapkan.

Jangan lupa mengingatkan
Ingatkan si kecil dengan lembut dan tidak menekan

Dengarkan apa yang diucapkan si kecil
Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik untuk si kecil sehingga ia merasa dihargai dan berkembang menjadi pendengar yang baik

dian
(disarikan dari artikel dalam buku 3 Tahun pertama yang mengesankan)